Cegah Corona, Walkot Samarinda Kaji Penutupan Jalur Perbatasan
Halaman 1 dari 1
Cegah Corona, Walkot Samarinda Kaji Penutupan Jalur Perbatasan
Pemerintah Kota Samarinda berencana menutup sejumlah ruas jalan yang menuju kota. Penutupan jalan itu dilakukan sebagai langkah pencegahan virus Corona (COVID-19).
"Kita akan membatasi gerak, mungkin ada beberapa jalur yang akan kita tutup, untuk masuknya orang ke Kota Samarinda, kita akan mengizinkan hal yang berhubungan dengan logistik, biasanya arus barang, terutama sembako atau hal-hal lain yang khusus," kata Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang di Kantor DPD Partai Demokrat, Samarinda, Minggu (29/3/2020).
Jaang mengatakan sejumlah water barrier dan traffic cone akan ditempatkan di perbatasan Kota Samarinda. Itu dilakukan guna meminimalkan masuknya warga luar Samarinda. Mengingat kasus Corona di Kalimantan Timur, khususnya Balikpapan, terus bertambah.
"Kita akan segera lakukan pertemuan dengan pihak kepolisian, TNI, dishub, dan Sekretaris Kota untuk membicarakan teknis penutupan ini, kenapa harus jalan ke Kota Balikpapan karena di daerah itu telah ditemukan 12 kasus positif Corona," kata Jaang.
"Yang pasti penutupan tersebut untuk memutus rantai penyebaran virus COVID-19," tegasnya.
Disinggung mengenai banyaknya warga yang tergabung dalam rombongan peserta itjima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan, pada 19 Maret lalu, Jaang juga telah meminta dinas kesehatan melakukan pemantauan dan pendataan.
"Yang paling penting dan utama adalah orang yang baru masuk Samarinda harus berdiam dulu di rumahnya tidak berinteraksi dengan pihak luar dan melaporkan keberadaannya di 112 sehingga bisa terdata, ini tidak hanya membantu tidak menyebarnya virus COVID-19, namun juga membantu petugas medis di Kalimantan Timur," tuturnya.
Sementara itu, Wibowo Handoko, warga Kota Samarinda, mendukung langkah Pemkot Samarinda jika memang akan menutup jalan masuk Kota Samarinda.
"Lockdown secara keseluruhan saya pikir tidak sampai ke sana, tapi daerah daerah tertentu yang memang populasi penduduknya tinggi, kemudian mobilitas penduduknya tinggi, tingkat lalu lintas warganya tinggi, ya itu mungkin perlu diberlakukan semacam karantina kawasan terbatas," kata Wibowo.
Similar topics
» Update Corona 28 Maret: 1.155 Kasus, 102 Meninggal, 59 Sembuh
» [POPULER TREN] Kasus Corona di Jerman | Gejala Infeksi Covid-19 pada Anak
» [POPULER TREN] Kasus Corona di Jerman | Gejala Infeksi Covid-19 pada Anak
Halaman 1 dari 1
Permissions in this forum:
Anda tidak dapat menjawab topik
|
|
Mon Mar 30, 2020 12:34 pm by Admin
» Covid19, Ternyata Sudah Ada Di Iqro 1
Mon Mar 30, 2020 9:51 am by Admin
» Kemenhub: Jakarta Kemungkinan Besar Akan Dikarantina
Sun Mar 29, 2020 9:13 pm by Admin
» Cegah Corona, Walkot Samarinda Kaji Penutupan Jalur Perbatasan
Sun Mar 29, 2020 7:38 pm by Admin
» PDP Cilacap Meninggal Positif Covid-19, Kolega Hingga Pembantu Dipantau
Sun Mar 29, 2020 12:50 pm by Admin
» Terbaru, Kasus Positif Covid-19 di Kota Tangerang Bertambah 4 Orang
Sun Mar 29, 2020 11:25 am by Admin
» Laporan Data Tabel Penularan COVID-19 Provinsi Kalimantan Timur
Sun Mar 29, 2020 9:26 am by Admin
» Update Corona 28 Maret: 1.155 Kasus, 102 Meninggal, 59 Sembuh
Sun Mar 29, 2020 9:06 am by Admin
» [POPULER TREN] Kasus Corona di Jerman | Gejala Infeksi Covid-19 pada Anak
Sun Mar 29, 2020 9:00 am by Admin